Rabu, 22 April 2015

Kumpulan Tutorial Hijab 1

Kumpulan Tutorial Hijab 1

Persiapan : 
*Pake inner ninja, siapkan 1 bros kecil, 1 bros besar dan 2 pentul
Caranya:
1. Kenakan pashmina di kepala dan atur agar sisi kanan dan sisi kiri sama panjang.
2. Ambil sisi kanan.
3. Bawa ke atas kepala.
4. Pentul dengan rapi di atas kepala.
5. Ambil sisi sebelah kiri.
6. Bawa ke belakang (ke atas kepala) dan pentul dengan rapi.
7. Ambil ujung sisi sebelah kiri tadi dan bawa ke depan sebelah kanan, kenakan bros kecil/besar sesuka Anda.





Persiapan : 
*Pake inner ninja, siapkan 1 bros kecil, 1 bros besar dan 2 pentul
Caranya:
1. Kenakan pashmina di kepala dan atur agar sisi kanan dan sisi kiri sama panjang.
2. Ambil sisi kanan.
3. Bawa ke atas kepala.
4. Pentul dengan rapi di atas kepala.
5. Ambil sisi sebelah kiri.
6. Bawa ke belakang (ke atas kepala) dan pentul dengan rapi.
7. Ambil ujung sisi sebelah kiri tadi dan bawa ke depan sebelah kanan, kenakan bros kecil/besar sesuka Anda.





Gunakan Inner ninja / ciput terlebih dahulu dan Siapkan JIlbab segi 4
CARANYA:

1 Lipat JIlbab segi4 menjadi 2 (persegi panjang) dan pasang dengan sisi kiri lebih panjang

2 Ambil Ujung sebelah kanan dan pentul di samping kiri kepala

3 Rapikan pada bagian yg menutupi wajah dan kencangkan hingga rapi terus pentul pada sisi kiri (dibawah telinga) menutupi bagian yg dipentul pertama (Perhatikan Gambar)

4 n 5 Untuk Bagian KIRI
Lebarkan (buka) Lapisan JIlbab Pada sisi kiri dan ambil lapisan pertama,, terus ambil ujungnya dan tarik bawa ke atas kepala (hingga kelihatan bentuk kerut/gelombang) Lalu kasih bros

6 Rapikan,,Lihat hasil pada Gambar
Kamu Bisa berhenti pada step ini

7 Tampak belakang

8 Ambil ujung sisi kiri yg sisa di bentuk pertama tadi terus tarik dan bawa kesamping kepala sebelah kanan,, sematkan menyatu dengan ujung yg dikasih bros tadi

9 Rapikan..
JIka kamu sudah puas pada step ini kamu bisa berhanti sampai disini..
Jika ingin perubahan pada bagian belakang (lebih panjang) ikuli step berikutnya

10 Ambil ujung yg ada paling bawah (lihat gambar) tarik dan bawa hingga ke belakang pundak kanan

11 Hasil,,Tampak Belakang

12 Rapikan keseluruhannyaa,,
SELESAI :)
Turban style ala helwa aiwa:

1.Gunakan daleman ninja dan pashmina kaos (polos).
2.Gunakan di atas kepala.
3.Buat depannya membentuk silang.
4.Setelah itu, di tarik kebelakang dan membentuk arah silang lagi.
5.Ambil sisi bagian kanan,
6.Lalu silangkan ke arah bagian sebelah kiri.
7.Ambil sisi bagian kiri,
8.Lalu silangkan ke arah bagian sebelah kanan, dan rapikan.
9.Ambil sisa dari kedua sisi, ditarik ke belakang dan diikat.
10. Dan 11. Lalu ambil, sisi bagian kanan yang tersisa, tarik ke bagian kiri atas telinga dan sematkan jarum pentul.
12. Dan 13. Lalu ambil sisi bagian kiri yang tersisa, tarik ke bagian atas kepala, lalu sematkan jarum pentul.
14. Setelah selesai dirapikan, dan terakhir sisa di belakang membentuk buntut.
15. Tarik sisa itu, lalu masukkan/selipkan ke bagian sisi dalam hijab pashmina.
16. Lalu tambahkan aksesoris untuk memperindah gaya hijab anda aksesoris diletakkan disebalah kanan. Dan finish.

turban style ini cocok digunakan untuk acara2 resmi dan hangout dengan teman2 anda. Semoga bermanfaat untuk para hijabers. 



Siapkan 1 pentuL DAN 1 bros ya sista . ,

STEP by STEP

1.Pakai inner NinJa

2.Tanpa diLipat,atur pasmina sama panjang di k2 sisi

3 & 4 Pegang K2 sisi angkat hingga ke atas kepala dan SIMPUL( PERHATIKAN GAMBAR),dan Letakkan pangkal simpul kesisi samping
kepala

5 & 6 Tutup Bagian kepaLa yg keLihatan inner menggunakan sisi bagian atas di msg" sisi
(kiri n kanan)

7.HasiL dari ditutupi
dr step datas

8 & 9 AmbiL guLungan seblah kiri (belakang) dr sisa dsmpul awal td (Lihat gambar) lebarkan dan kenakan (letakkan) biasa ajah dkepala,, fungsinya menutupi bagian belakang leher dan punggung

10.LanjuT ambiL Gulungan kanan (depan)

11 & 12 Lebarkan sisi gulungannya,AmbiL setengah dr panjang sisi kiri kamu (perhatikan gambar) dan tarik ksamping hngga terbentuk geLombang truz pentuL (dibelakang telinga)

13 & 14 AmbiL uJung bawah dari bagian yang baru dpentuL td (uJung kiri bawah) tarik dan bawa meLewati daLam Hingga menutupi dada,, SambiL merapikan dan pentuL ato tambahkan bros/aksesoris lainnya (di Ujung rahang bwah telinga)

15. HASIL TAMPAK dari samping,Jangan Lupa ntk drapikan ya . . .

16. Finish



1.gunakan hijab paris dan inner ninja,pastikan tidak ada sehelai rambut yang keluar
2.bentangkan hijab paris, satu sisi lebih pendek
3.sematkan sisi2 tersebut di belakang kepala menggunakan jarum
4.ambil sisa hijab yang ada di belakang,lalu tarik ke depan semuanya
5.tarik sisa hijab yang paling panjang (paling ujung) lalu tarik ke atas kepala
6 & 7.ambil sisi ujung dan tali di samping telinga
8. agar lebih kencang dan mempercantik hijab , gunakanlah broch
9.rapikan , and finish ;) semoga bermanfaat
wassalamualaiku wr wb
salam muslimah :)




Tutorial simply turban :-)

1. Bagian kiri kanan harus sama panjang
2 dan 3 ikat kedua bagian
3.nanti hasilnya seperti no 3
4. Ikat kembali(bukan dijalin tapi di ikat) jangan kencang dan rapat biar nanti bentuknya bagus
5,6,7 ikat berulang2 yg sama
8. Sisa bagian belakangnya di selip kebagian belakang
9. Selesai,hasilnya seperti no 9, simply turban :-)
saya yakin ukhti2 sekalian pasti mengerti ini sangat praktis,simple,mudah. Semoga bisa menjadi inspirasi:-)




step by step:
1: menggunakan ninja, Lipat paris menjadi dua bagian.. bagian belakang agak sedikit dipanjangin dari pada bagian depan.
2: kenakan di kepala
3,4: ambil bagian sisi kiri hijab dan digabungkan ke sebelah sisi kanan.
5,6: ambil ujung bagian sisi kiri hijab yg tadi digabungkan tarik kebelakang atas telinga kanan lalu sematkan jarum pentul.
7,8: ambil ujung bagian sisi kanan tarik ke bawah telinga kiri lalu sematkan jarum pentul.









step by step :

1. Gunakan ciput ninja
2. sediakan pasminah chiffon
3. letakkan bagian yg lebar pasminah di belakang kepala tari ke atas
4. simpulkan
5. ambil sisi panjang hijab dan bawa ke sisi atas kepala
6. silangkan
7. ambil sisi yg telah di silangkan td sematkan di bawah telinga
8. Ambil sisa hijab
9. Bawa keatas kepala
10. sisanya bawa kesamping depan beri bross ;) 

Selasa, 21 April 2015

Ayat Suci Al-Quran dan Hadis Berkaitan Negara Yaman

https://i1.wp.com/mirajnews.com/id/wp-content/uploads/sites/3/2014/06/gerbang-pasar-yaman1.jpg

Al-Quran telah mengabadikan kisah penerimaan penduduk Yaman terhadap ajaran Islam. Sekaligus menandai hubungan akidah antara Yaman dengan Palestina. Kisah ini bermula dari laporan burung Hud-Hud, atas perintah tuannya Nabi Sulaiman, ketika terbang hingga negeri Saba (Yaman).

Di dalam Al-Quran disebutkan,

 فَمَكَثَ غَيۡرَ بَعِيدٍ۬ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمۡ تُحِطۡ بِهِۦ وَجِئۡتُكَ مِن سَبَإِۭ بِنَبَإٍ۬ يَقِينٍ * إِنِّى وَجَدتُّ ٱمۡرَأَةً۬ تَمۡلِڪُهُمۡ وَأُوتِيَتۡ مِن ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ وَلَهَا عَرۡشٌ عَظِيمٌ۬ * وَجَدتُّهَا وَقَوۡمَهَا يَسۡجُدُونَ لِلشَّمۡسِ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ أَعۡمَـٰلَهُمۡ فَصَدَّهُمۡ عَنِ ٱلسَّبِيلِ فَهُمۡ لَا يَهۡتَدُونَ*

Artinya : “Maka tidak lama kemudian , lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba  suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita  yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan , sehingga mereka tidak dapat petunjuk.“ (Q.S. An-Naml [27] : 22-24).

Berita yang dibawa burung Hud-Hud menggerakkan Nabi Sulaiman untuk menyerukan Ratu Saba’ (sebagian sejarawan menyebut bernama Bilqisatau Balqis) dan kaumnya agar masuk Islam. Hal ini membuktikan kedekatan kedua negeri tesebut walaupun terpisah jarak geografis ribuan kilometer.

Nabi Sulaiman menyeru Balqis untuk menerima ajaran Islam, menyembah Allah Yang Esa. Perintah Nabi Sulaiman,

ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡعَظِيمِ

Artinya : “Pergilah dengan  suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan”. (Q.S. An-Naml [27] : 26).

Sampai kemudian Balqis sendiri beserta rombongannya datang ke negeri Sulaiman, di kawasan Al-Aqsha, Palestina. Hingga akhirnya Sang Ratu Bilqis menerima ajaran Islam yang ditawarkan Nabi Sulaiman.

رَبِّ إِنِّى ظَلَمۡتُ نَفۡسِى وَأَسۡلَمۡتُ مَعَ سُلَيۡمَـٰنَ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ

Artinya : “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”. (Q.S. An-Naml [27] : 44).

Dengan terjalinnya hubungan Sulaiman-Balqis, Palestina-Yaman, yang diikat tali iman, maka bersatulah dua wilayah tersebut di bawah naungan Islam dan di bawah naungan Kerajaan Nabi Sulaiman ‘Alaihi Salam.

Al-Quran menyebut sepanjang kawasan dua negeri tersebut Allah berikan keberkahan bagi penduduk dan alam sekitarnya.

وَجَعَلۡنَا بَيۡنَہُمۡ وَبَيۡنَ ٱلۡقُرَى ٱلَّتِى بَـٰرَڪۡنَا فِيہَا قُرً۬ى ظَـٰهِرَةً۬ وَقَدَّرۡنَا فِيہَا ٱلسَّيۡرَۖ سِيرُواْ فِيہَا لَيَالِىَ وَأَيَّامًا ءَامِنِينَ 

Artinya : “Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam hari dan siang hari dengan aman.” (Q.S. Saba [34] : 18).

Pada Surat Quraisy, Al-Quran mengabadikan kawasan Yaman sebagai daerah yang sering dikunjungi para pedagang kafilah Jazirah Arab Quraisy.

*لِإِيلَـٰفِ قُرَيۡشٍ * إِیلَـٰفِهِمۡ رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ 

Artinya : “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.” (Q.S. Quraisy [106] : 1-2).

Para mufassir menyebut, perjalanan dagang pada musim dingin adalah ke kawasan Yaman, dan pada musim panas ke wilayah Syam (termasuk di dalamnya Palestina).

Sebagai konsekwensi dari perjalanan dagang tersebut maka penduduk Yaman bertanggungjawab atas keselamatan para kafilah Arab demi kesinambungan perjalanan dagang tersebut. Demikian juga halnya dengan penduduk Syam melakukan hal yang sama demi menjaga kepentingan mereka di Jazirah Arab.

Itulah yang memberikan suasana aman dan keamanan yang memadai, penuh persaudaraan, persatuan dan kesatuan. Suasana luar biasa dibandingkan kafilah-kafilah lain di Jazirah Arab saat itu yang diwarnai dengan perampokan, permusuhan dan bahkan peperangan antarsuku/kabilah masa jahiliyyah, yang kunjung usai.

Dr. Musthafa Luthfi dan N. Hasanah Mustofa,Lc dalam buku Perjuangan Palestina Masa Kini, Longmarch Lintas Bangsa : Indonesia, Yaman, Al-Quds (AWG Press, 2009), mennguraikan, Kedudukan ini menjadikan bangsa Quraisy sebagai rujukan bangsa Arab bila menghadapi persoalan-persoalan penting. Hal ini terlihat pula saat diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul dan Nabi penutup, dimana bangsa Arab meresponnya dan secara berbondong-bondong masuk agama Allah.

Dengan demikian tidaklah heran, bila kemudian Allah mengistimewakan kedua wilayah ini pada saat menjelaskan peran ekonomis dan logistis bagi kemudahan kedatangan Risalah Muhammad SAW. Tidaklah aneh pula ketika Rasulullah SAW juga mengkhususkan doa bagi penduduk Syam (Palestina) dan Yaman agar mendapatkan berkah karena hubungan erat antara dua tempat berkah tersebut dengan kota Mekkah dan Madinah.

Doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk keberkahan negeri-negeri di kawasan Syam dan Yaman dalam doanya,

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ شَامِنَا اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ يَمَنِنَا

Artinya : “Ya Allah, berkahilah kami di negeri Syam kami, Ya Allah, berkahilah kami di negeri Yaman kami.” (H.R. At-Tirmidzi).

Sahabat Zaid bin Tsabit juga pernah menyampaikan, bahwasanya Nabi SAW suatu ketika mengarahkan pandangannya ke arah negeri Yaman. Kemudian beliau berdoa, “Ya Allah, jadikanlah di hati mereka kelapangan dalam menerima Islam”.  (H.R. At-Tirmidzi).

Doa Nabi ini mengiringi banyaknya penduduk Yaman yang saat itu berbondong-bondong memasuki agama Allah, Islam.

Ini seperti dikemukakan sahabat Abi Hurairah, bahwa  tatkala diturunkan ayat :

إِذَا جَآءَ نَصۡرُ ٱللَّهِ وَٱلۡفَتۡحُ * وَرَأَيۡتَ ٱلنَّاسَ يَدۡخُلُونَ فِى دِينِ ٱللَّهِ أَفۡوَاجً۬ا * فَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ وَٱسۡتَغۡفِرۡهُ‌ۚ إِنَّهُ ۥ ڪَانَ تَوَّابَۢا

Artinya : ”Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong”. (Q.S. An-Nashr [110] : 1-2). 

Menjelaskan ayat tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengemukakan, bahwa penduduk negeri Yaman telah datang, mereka adalah orang-orang yang paling lembut hatinya (H.R. Ahmad).

Berkata Imam Al-Baghawi di dalam kitab Syarhus Sunnah ketika menerangkan hadits di atas, bahwa  yang demikian itu merupakan pujian Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada penduduk Yaman, dikarenakan mereka adalah kaum yang bersegera dalam beriman kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan baiknya keimanan mereka kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Utus Sahabat

Memperhatikan kesungguhan penduduk Yaman yang secara berbondong-bondong memeluk Islam. Maka, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengutus beberapa sahabat untuk berdakwah di sana. Di antaranya adalah ‘Ali bin Abi Thalib ke Shana’a (ibu kota Yaman), Mu’adz bin Jabbal ke Taiz (Yaman Selatan) dan Abu Musa Al-Asy’ari ra ke Zabid.

Sesampainya di sana, mereka bersama penduduk setempat kemudian mendirikan masjid sebagai tempat ibadah dan tempat belajar Islam. Peninggalan bersejarah masjid-masjid itu hingga kini masih berdiri dengan kokoh, yaitu Jami’ Khabir yang didirikan oleh Ali, Masjid Janad oleh Mu’adz, serta Masjid Asya’ir oleh Abu Musa.

Khusus kepada Mu’adz bin Jabbal, yang masuk Islam pada usia 28 tahun, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkenan memberikan petuahnya, melalui pertanyaan-pertanyaan beliau, “Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengutus Mu’adz ke Yaman, beliau bertanya, ‘Bagaimana kamu menetapkan hukum jika ada suatu perkara yang kamu hadapi?’ Mu’adz menjawab, ‘Aku akan menetapkan hukum berdasarkan Kitabullah. ‘Jika tidak ada dalam Kitabullah?’ Lanjut Mu’adz, “Maka aku akan menetapkan dengan hadits Rasulullah’. Rasulullah SAW bertanya lagi, ‘Bagaimana jika tidak ada dalam Sunnah Rasulullah?’ Mu’adz menjawab, ‘Aku akan berijtihad dengan pendapatku dan tidak berlebihan’. Setelah itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menepuk dadanya dan bersabda, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menyelaraskan utusan Rasulullah dengannya, sebagaimana yang diridhai oleh Rasulullah’.”*(Ali Farkhan Tsani. Alumni Mu’assasah Al-Quds Ad-Dauly Shana’a, Yaman. 

Redaktur Mi’raj Islamic News Agency-MINA/EO2).

Senin, 20 April 2015

Isteri Pangeran Brunei Darussalam Qari Al-Quran Terbaik Di Dunia

Isteri Pangeran Brunei Darussalam Qari Al-Quran Terbaik Di Dunia


Isteri Pangeran Brunei Darussalam Qari Al-Quran Terbaik Di Dunia

Isteri Pangeran Brunei Darussalam Qari Al-Quran Terbaik Di Dunia


Raabiatul Adawiyah dikenal sebagai sosok yang santun dan bijak. Tak heran jika Pangeran Abdul Malik begitu mengaguminya.

Dream - Raabiatul Adawiyah, 22 tahun, telah rasmi menjadi isteri putra keenam Raja Brunei Darussalam, Pangeran Abdul Malik, 31 tahun. Kecantikan dan prestasi Raabiatul membuat sang pangeran kagum, hingga menuliskan kekaguman di akaun facebook peribadinya.

"Yang Mulia Dayangku (isteriku) Raabi'atul 'Adawiyyah binti Pengiran Haji Bolkiah sudah terbiasa dengan didikan agama dan sikap bersopan santun daripada kedua-dua ayahanda dan bonda dalam menjaga akhlak dan juga sikap hormat-menghormati di antara satu dengan yang lain, bahkan keupayaannya dalam menjaga adinda-adinda ketika keduanya sibuk dengan tugasan merupakan satu kelebihan yang dimilikinya, "tulis Abdul, dikutip Dream.co.id dari akaun facebook Prince Abdul Malik, Jumat, 10 April 2015.

Abdul menuliskan, isterinya mempunyai banyak prestasi di bidang keagamaan dan aktiviti sosial sejak masih duduk di bangku sekolah. Ia menjadi juara pelbagai perlumbaan membaca Al-Quran.

"Antaranya mewakili sekolah agama dan menyertai pertandingan tersebut yang diadakan di Jame '' Asr Hassanil Bolkiah pada tahun 2005 dan mengikuti Skim Tilawah Al-Qur'an Remaja pada tahun 2008 serta menyertai Pertandingan Dikir Dabai'ie Di Antara Sekolah-Sekolah Menengah dan Maktab- maktab Senegara, "ungkap Abdul.

Kemampuan membaca Al-Quran yang begitu baik mengantarkan Raabiatul meraih gelaran 'The Best Muslimah Al-Quran Recital'. Gelaran itu diraih dalam ajang `Miss World Muslimah` di Indonesia pada tahun 2013.

"Dengan kejayaan ini turut membawanya berjaya mendapat gelaran Pembaca Al-Quran Terbaik Muslimah (Best Muslimah Al-Qur'an Recital) keseluruhan dari kesemua aspek pada tahun 2013 apabila berjaya mewakili negara dalam Pertandingan Wanita Muslimah di Republik Indonesia yang bersangkut-paut dengan aktiviti keagamaan," terangnya.

Tidak hanya itu, Abdul begitu memuji Raabiatul, lantaran kerap terlibat dalam aktiviti sosial. Menurut Abdul, Raabiyatul kerap terlibat dalam usaha perjuangan hak kaum wanita di negeri itu.

"Bahkan semangat yang dimiliki Yang Mulia terus diperjuangkan setelah kembali ke negara ini dengan berhasrat menyumbangkan aktiviti amal kebajikan terutama sekali kepada hal ehwal kebajikan kaum wanita, ibu-ibu dan remaja," katanya.

Minggu, 19 April 2015

Pemuda Buta Pertama Menyertai Islam


Dalam sejarah Islam, ia dikenali memiliki ilmu dan adab istimewa yang dikurniakan Allah kepadanya, menggantikan kebutaan matanya sebagai cahaya dalam pandangan dan pancaran di hati. Sehingga ia dapat melihat dengan mata hati, apa-apa yang tidak dapat dilihat oleh mata kepala orang lain. Hatinya dapat mengetahui apa yang tersembunyi.

Bila Rasulullah SAW pergi ke berbagai medan perang, dia selalu ditunjuk menjadi wakil beliau di Madinah, mengimami solat jamaah di mihrab beliau, dan berdiam di sebelah kiri mimbar dengan khusyuk.

Pada awal sejarah Islam, Abdullah bin Ummi Maktum memperolehi hidayah untuk bergabung bersama orang-orang yang telah memeluk Islam. Ketika itu ia masih muda belia, sehingga hatinya merasakan betul manisnya keimanan. Apabila dewasa, dia merasakan bahwa ajaran Islam telah menjadikan hatinya bersih, sehingga walaupun matanya tak mampu melihat, namun itu merupakan nikmat besar yang dikurniakan Allah kepadanya.

Ibnu Ummi Maktum mempunyai naluri yang sangat peka untuk mengetahui waktu. Setiap menjelang fajar, dengan perasaan jiwa yang segar ia keluar dari rumahnya, dengan bertopang tongkat atau bersandar pada lengan salah seorang kaum Muslimin untuk mengumandangkan azan di masjid Rasul.

Dia selalu bergantian azan dengan Bilal bin Rabah. Jika salah satu dari mereka berdua azan, maka yang lainnya bertindak mengumandangkan iqamat. Namun Bilal mengumandangkan azan semalam untuk membangunkan kaum Muslimin, sedangkan Ibnu Ummi Maktum mengumandangkannya waktu Subuh.

Oleh sebab itulah, Rasulullah bersabda terkait waktu sahur pada bulan Ramadhan, "Makan dan minumlah kalian hingga Ibnu Ummi Maktum mengumandangkan azan…"

Allah telah memuliakan Abdullah bin Ummi Maktum. Ketika Nabi sedang duduk bersama dengan para pemuka Quraisy, diantara mereka terdapat Uqbah bin Rabi'ah. Beliau bersabda, "Tidakkah baik sekiranya kamu datang dengan begini dan begini?"

Kata mereka, "Benar!"

Tiba-tiba Ibnu Ummi Maktum datang menanyakan tentang sesuatu kepada beliau, namun beliau mengelak kerana sibuk berbicara dengan para tokoh Quraisy itu. Allah pun menurunkan ayat yang berbunyi: "Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, kerana telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya." (QS Abasa: 1-11).

Sewaktu ayat ini turun, Rasulullah kemudian memanggil Ibnu Ummi Maktum dan memberinya suatu kehormatan dengan menunjuknya sebagai wakil beliau di Madinah pada saat beliau menghadapi peperangan untuk yang pertama kalinya.

Suatu ketika Abdullah bin Ummi Maktum menyampaikan keinginannya untuk dapat ikut berjihad kepada para sahabat. Tentu saja para sahabat merasa sangat senang kerana keutamaan yang dimiliki Ibnu Ummi Maktum. Walau matanya buta, telah lama ia mengharapkan dapat ikut berperang bersama Rasulullah dan pasukan Muslimin.

Abdullah bin Ummi Maktum merasa sangat sedih dan pilu tatkala ayat turun wahyu kepada Rasulullah yang berbunyi, "Tidaklah sama antara orang mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang)."

Ia pun berkata, "Ya Allah, Kau memberiku ujian begini, bagaimana aku dapat berbuat…?" Kemudian turunlah ayat lainnya, "Selain yang mempunyai uzur…"

Kemuliaan seperti apakah gerangan yang lebih tinggi dari penghormatan ini, di mana wahyu diturunkan dua kali lantaran persoalan Ibnu Ummi Maktum; yang pertama merupakan teguran terhadap Rasulullah SAW, dan yang kedua ketentuan berperang bagi orang yang mampu dan berhalangan, termasuk di antaranya adalah Abdullah bin Ummi Maktum.

Walau demikian, Ibnu Ummi Maktum tetap mempunyai hasrat yang kuat untuk berjihad fi sabilillah bersama barisan kaum Muslimin. Dia telah mengutarakan hasratnya berulangkali. Dia berkata kepada para sahabat Rasulullah, "Serahkanlah panji kepadaku, kerana sesungguhnya aku adalah seorang buta sehingga tidak akan dapat melarikan diri. Tempatkanlah aku di antara kedua pasukan!"

Sang sahabat yang mulia dan agung ini tidak berakhir hayatnya sebelum Allah mengabulkan hasrat hatinya tersebut. Pada saat Perang Qadisiyah, ia turut berperang sebagai pembawa panji pasukan berwarna hitam. Dialah seorang buta pertama yang turut berperang dalam sejarah peperangan Islam.

*Sumber www.suatuperjalananmaya.com

Sabtu, 18 April 2015

Gunung Pelangi di China Ini Bukti Kebenaran Al Qur’an


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ ثَمَرَاتٍ مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهَا وَمِنَ الْجِبَالِ جُدَدٌ بِيضٌ وَحُمْرٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهَا وَغَرَابِيبُ سُودٌ

"Tidakkah engkau melihat bahawa Allah menurunkan air dari langit lalu dengan air itu Kami hasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah, yang berlainan warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. "(QS. Fathir: 27)

Ketika menjelaskan ayat ini di dalam tafsirnya, Ibnu Kathir berkata: "Dia menciptakan gunung-gunung yang beraneka ragam warnanya sebagaimana yang dapat kita saksikan, ada yang berwarna putih dan ada yang berwarna merah. Pada sebahagiannya ada yang bergaris-garis. "

Tafsir yang datang dari ulama muta'akhirin lebih terperinci dalam menjelaskan "gunung aneka warna". Misalnya tafsir Fi Zhilalil Qur'an yang ditulis Sayyid Qutb. Bahawa warna-warna batu disebutkan setelah warna-warna buah-buahan mengisyaratkan adanya gunung pelbagai warna.

Di China, tepatnya di wilayah Gansu, terdapat gunung yang mempunyai batu-batu beraneka warna. Gunung seluas 300 kilometer persegi tersebut kelihatan berwarna merah, biru, hijau, coklat dan kuning. Dan warnanya juga tersusun bergaris-garis. Oleh itu, gunung yang merupakan sebahagian dari Zhangye Danxia Landform Geological Park tersebut disebut sebagai Rainbow Mountains (Gunung Pelangi).

Masya Allah ... jika benar yang dimaksudkan "judadun biidlun" dalam ayat tersebut adalah gunung yang mempunyai beraneka ragam warna, maka Gunung Pelangi China ini adalah bukti kebenaran firman Allah. Surat Fathir ayat 27 ini diturunkan lebih dari 14 abad yang lalu dan masa itu orang-orang Arab tidak tahu ada Gunung Pelangi di China. Jadi, dari mana Muhammad tahu jika tidak dari Allah, Tuhan seluruh alam? Maha benar Allah dengan segala firman-Nya. [Muchlisin BK / bersamadakwah]

Selasa, 14 April 2015

Menunda Mandi Junub, Ini Ancamannya


Sering kali orang menunda mandi junub tanpa alasan. Misalnya pasangan suami isteri yang telah menyelesaikan hajatnya. Mereka langsung tidur begitu saja.

Dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib, ada satu bab khas bertajuk "Ancaman Menunda Mandi (Junub) Tanpa Alasan"

Di bawah bab itu dicantumkan dua buah hadis sahih yang mengandungi ancaman menunda mandi junub tanpa alasan. Apa ancaman? Orang yang menunda mandi junub tidak akan didekati oleh malaikat rahmat.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تَقْرَبُهُمُ الْمَلَائِكَةُ الْجُنُبُ وَالسَّكْرَانُ وَالْمُتَضَمِّخُ بِالْخَلُوْقِ


"Tiga orang yang tidak didekati oleh malaikat (rahmat): orang junub, orang mabuk dan orang yang berlumuran minyak wangi khaluq." (HR. Al Bazzar; sahih)

Dijelaskan oleh Al Hafizh bahawa yang dimaksudkan dengan malaikat pada hadis ini adalah malaikat yang turun membawa rahmat dan berkat, bukan malaikat hafazhah (yang mengawasi) kerana mereka selalu bersama manusia dalam keadaan apapun.

Jadi, bagi orang yang menunda mandi junub tanpa alasan -misalnya kerana malas atau menyepelekan- maka ia tidak didekati oleh malaikat rahmat. Lalu apakah seseorang harus segera mandi junub begitu ia selesai berhubungan? Rasulullah memberi contoh, selepas menunaikan hajat bersama isterinya kadang beliau langsung mandi junub kadang tidak langsung mandi junub. Ketika beliau tidak boleh langsung mandi junub, maka beliau berwudhu dulu sebelum tidur.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي قَيْسٍ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ وِتْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ قُلْتُ كَيْفَ كَانَ يَصْنَعُ فِي الْجَنَابَةِ أَكَانَ يَغْتَسِلُ قَبْلَ أَنْ يَنَامَ أَمْ يَنَامُ قَبْلَ أَنْ يَغْتَسِلَ قَالَتْ كُلُّ ذَلِكَ قَدْ كَانَ يَفْعَلُ رُبَّمَا اغْتَسَلَ فَنَامَ وَرُبَّمَا تَوَضَّأَ فَنَامَ قُلْتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي الْأَمْرِ سَعَةً


Dari Abdullah bin Abi Qais ia berkata, "Saya bertanya kepada Aisyah tentang witir Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu dia menyebutkan suatu hadits. Aku bertanya lagi, 'Bagaimana yang beliau lakukan ketika dalam keadaan junub, apakah beliau harus mandi sebelum tidur atau tidur tanpa mandi? 'Aisyah menjawab,' Sungguh semuanya telah dilakukan beliau, kadang beliau mandi lalu tidur, kadang beliau berwudhu lalu tidur. 'Aku berkata,' Segala puji bagi Allah yang menciptakan dalam perkara tersebut suatu keleluasaan '. "(HR. Muslim)

Hadis lain dalam bab ancaman menunda mandi (junub) tanpa alasan memperjelas bahawa yang terkena ancaman tidak didekati malaikat rahmat adalah menunda mandi junub tanpa berwudhu.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَ تَقْرَبُهُمُ الْمَلاَئِكَةُ جِيفَةُ الْكَافِرِ وَالْمُتَضَمِّخُ بِالْخَلُوقِ وَالْجُنُبُ إِلاَّ أَنْ يَتَوَضَّأَ


"Tiga orang yang tidak didekati oleh malaikat: bangkai orang kafir, orang yang berlumuran minyak wangi khaluq dan orang junub kecuali jika ia berwudhu" (HR. Abu Daud; sahih)

Adapun yang dimaksudkan dengan minyak wangi khaluq adalah minyak wangi dengan gabungan za'faran dan lain, didominasi oleh warna merah dan kuning.

Wallahu a'lam bissawab.

*sumber bersamadakwah.net

Minggu, 12 April 2015

10 Ciri Wanita Syiah

Secantik apapun wanita Syiah, aku tidak akan berminat," kata seorang lelaki muslim kepada temannya.

"Mengapa?"
"Sebab aku tidak tahu, dia sudah pernah mut'ah atau belum"

Lalu bagaimanakah ciri-ciri wanita Syiah agar seorang muslim tidak salah pilih saat mencari isteri atau mencari menantu?

Secara fizikal pandangan mereka boleh jadi sama dengan gambaran muslimah, sama-sama menutup aurat. Tetapi pada banyak peluang mereka mengenakan pakaian hitam-hitam (jubah hitam dan tudung hitam, tanpa cadar).

Pada beberapa acara keagamaan, selain mengenakan pakaian hitam-hitam, wanita Syiah juga memakai ikat kepala bertulis syiar Syiah. Sepintas, tulisan itu kelihatan biasa tetapi ternyata mempunyai makna seruan doa. Misalnya: Ya Ali, Ya Husain, Ya Fatimah.

Untuk menyamar kata Syiah, mereka menggantikannya dengan ahlul bait. Sehingga wanita Syiah sering menyebut istilah ahlul bait, mendakwa diri sebagai pecinta ahlul bait, mengemukakan pendapat ahlul bait ketika membahas persoalan agama dan mengunggulkan mazhab ahlul bait berbanding mazhab lain.

Menunjukkan ketidaksukaan terhadap para sahabat Nabi selain Ali bin Abu Talib ra. Pada keadaan yang 'kondusif' mereka menunjukkan kebenciannya kepada para sahabat Nabi dalam bentuk mencela hingga mengkafirkan, terutama para shabat utama seperti Abu Bakar ra, Umar bin Khatab ra, dan Utsman bin Affan ra.

Tidak mengakui Abu Bakar, Umar dan Uthman sebagai khalifah yang sah. Sebaliknya, mereka menganggap tiga khulafaur rasyidin itu sebagai pengkhianat dan perampas kuasa.

Walaupun ia kelihatan seperti aktivis Islam, wanita Syiah tidak suka menghadiri pengajian umat Islam ahlus sunnah, juga tidak suka berada di masjid ahlus sunnah.

Menghadiri perayaan-perayaan syiah seperti Idul Ghadir, peringatan Asyura dan lain-lain

Ketika puasa Ramadhan, mereka tidak akan berbuka seperti umat Islam tetapi menunggu beberapa saat selepas matahari terbenam sehingga kelihatan bintang-bintang.

Tidak berpuasa di hari asyura. Sebaliknya, mereka kelihatan bersedih dengan kesedihan yang mendalam pada hari itu demi mengingati tragedi Karbala Bersedia, bahkan senang dimut'ah. Mut'ah adalah kawin kontrak untuk jangka waktu tertentu baik dalam masa beberapa hari, bulan ataupun tahun.

Demikian 10 di antara ciri-ciri wanita Syiah.

*sumber dari www.bersamadakwah.com

Sabtu, 11 April 2015

Dengar Ayam Berkokok, Jangan Siakan Peluang Ini


AYAM merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT, yang mempunyai banyak manfaat bagi manusia. Keberadaannya memberikan berkah bagi kita. Dari mula tubuhnya hingga hasil perkahwinannya, yakni telur, semuanya boleh dimanfaatkan. Terutama untuk memenuhi makanan kita.

Ternyata bukan hanya raga dan hasil kawin saja yang dapat kita rasakan dari ayam, suara merdu yang sering keluarnya pun memberikan isyarat yang baik bagi kita. Bukan bermakna isyarat atau rangkaian yang sering kita gunakan untuk internet ya, tapi petanda baik bagi kita. Suara merdu tersebut sering kita katakan berasal dari ayam yang berkokok.

Ketika kita mendengar ayam yang berkokok, maka jangan pernah terlepas peluang ini. Mengapa? Pada saat ini, dikatakan bahawa ayam yang berkokok itu sedang melihat malaikat. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,

"Apabila kamu mendengar kokok ayam maka mohonlah kepada Allah kurnia-Nya, kerana ia (ayam) melihat malaikat, ..." (HR. Bukhari, Juz 6, h. 350 dan Muslim, Juz 4, h. 222).

Jadi, apabila ada ayam yang berkokok, hendaknya kita berzikir kepada Allah. Serta jangan lupa kita memohon agar diberi keutamaan (fadhilah) dari-Nya. Kesempatan inilah yang jangan sampai kita terlepas. Kerana, insya Allah pada masa-masa inilah doa kita lebih mudah dimakbulkan Allah SWT. Wallahu 'alam

Sumber: Adab Islam dalam Kehidupan Sehari-hari/Karya: Mahdy Saeed Reziq Krezem/Penerbit: Media Da’wah

Rabu, 08 April 2015

Sosok “Spiderman” yang Dijelaskan Dalam Al-Qur’an


Haiwan invertebrata berbuku-buku (arthropoda), kakinya berjumlah lapan dan mempunyai kemampuan untuk membuat jaring. Ia termasuk haiwan karnivor (pemakan daging), namun ia tidak boleh melompat atau terbang. Sehingga ia harus mempunyai kemampuan khusus untuk menangkap mangsanya. Haiwan apakah itu?

Benar, labah-labah. Menyebut nama haiwan yang satu ini membuat kita ingat ayat Al-Qur'an yang bunyinya seperti ini:

"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti labah-labah yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah labah-labah, kalau mereka mengetahuinya. "

Ya, surat Al-'Ankabut ayat 41. Al 'ankabut itu bentuk mufrad dari' anakib yang artinya labah-labah.

Cuba perhatikan rumah labah-labah, ia kalau panas, kepanasan. Kalau kena hujan jadi lebih "bocor-bocor". Susunannya juga mudah rosak kalau disentuh sedikit. Makanya ada labah-labah yang parasit yang menumpang kereta di rumah kita.

Falsafah hidupnya itu cenderung egois. Berbuat untuk kepentingan dan kesenangan dirinya sendiri. Ia membuat jaring untuk perdaya lawan, tak peduli nasib haiwan lain. Oportunis, oleh sebab itu ia bernama labah-labah bukan rugi-rugi.

Ini khusus tentang ayat 41, jadi perbahasan tak melebar ke falsafah labah-labah lain.

Orang yang berkarakter seperti labah-labah ada banyak kita temui di sekitar. Yang mengaku Islam tapi menjatuhkan Islam. Yang mengaku Islam tapi ngeblock media Islam. Orang seperti ini orang yang "... mengambil pelindung selain Allah adalah seperti labah-labah yang membuat rumah"

Mungkin ada yang menyebut "Spiderman", mungkin ada yang menyebut "ka al-ankabut" (bahasa arab yang artinya "seperti labah-labah")

Ya, orang yang mencari pertahanan dan pelindung selain dari Allah itu orang yang ka al-ankabut, yang kini kita mengenalinya dengan bahasa sehari-hari "Kalang kabut".

Wallahua'lam.

*sumber bersamadakwah.net

Selasa, 07 April 2015

Syaitan Lari Terkentut-kentut Saat Mendengar Azan, Mengapa?


Dari sabda Rasulullah dalam hadis sahih, kita jadi tahu salah satu kebiasaan setan. Bahawa ketika mendengar suara azan, syaitan dari golongan jin lari menjauh hingga terkentut-kentut.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ التَّأْذِينَ


"Apabila panggilan shalat (azan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil kentut hingga dia tidak mendengar azan lagi" (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Mengapa syaitan lari ketika mendengar azan? Seperti dalam hadith tersebut, syaitan takut dengan panggilan solat itu. Begitu besar takutnya sehingga mereka lari sambil terkentut-kentut.

"Kalimat adbarasy syaithan menggambarkan keadaan syaitan ketika ia lari begitu mendengar azan," terang Syaikh Majdi Abdul Wahab Al Ahmad dalam Syarah Hisnul Muslim, "sebab ia menganggap azan sebagai sesuatu yang sangat besar dan menakutkan. Hingga ia terkentut-kentut. Itulah yang berlaku. Ketakutan dan ketegangan membuat sendi jadi kendor sehingga seseorang yang takut ia tidak boleh menguasai dirinya. Saluran seni dan najis menjadi terbuka, hingga boleh kencing atau terkentut. Setan mengalami terkentut ini. "

Lalu mengapa syaitan begitu takut dengan suara azan melebihi ketakutannya pada ayat-ayat Al-Quran secara umum?

Syaikh Majdi Abdul Wahab Al Ahmad menambah, syaitan lari mendengar suara azan kerana azan mengandungi kalimat tauhid dan syiar-syiar Islam. Setan juga putus asa dalam menggoda seseorang apabila terdengar pernyataan tauhid.

Disebutkan ayat-ayat Al-Quran secara umum kerana ada juga ayat-ayat Al Qur'an yang jika dibacakan pada orang yang diganggu syaitan dari golongan jin, syaitan itu akan kepanasan sehingga ia keluar. Hal yang demikian boleh didapati ketika seseorang sedang diruqyah. Dengan dibacakan surat Al Fatihah, surat Al Baqarah ayat 1-5, ayat kursi (surat Al Baqarah ayat 255), surat Al Baqarah ayat 285-286, Al Jin dan lain-lain, syaitan akan kepanasan dan akhirnya keluar dari tubuh orang yang diganggunya . Kalaupun ada syaitan dari golongan jin yang berusaha bertahan, kadang ia malah terbakar kerananya.

Wallahu a'lam bissawab.

*sumber www.bersamadakwah.com